Jumat, 12 Juli 2019

Lisensi Perawat


 
                Setiap bidang pasti punya lika-likunya sendiri, tak terkecuali salah satu bidang medis yaitu keperawatan. Ngga cukup ijazah sarjana aja, ijazah S1 ngga laku kalau progam studi Profesi Ners ngga diambil. Yup, kalau lulusan sarjana pada umumnya butuh waktu sekitar 4 tahun buat lulus, keperawatan punya progam studi Ners yang membutuhkan tambahan waktu sekitar 1 tahun, contoh lainnya jurusan kedokteran yang punya progam studi Coass dengan waktu tempuh sekitar 2 tahun. Jadi bisa dikalkulasi sendiri berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyandang gelar tersebut.
                Lulus S.Kep Ners aja udah syukur (mayan kan wisuda 2x dapat 2 ijazah lho). Tapi perjuangan belum berakhir, kami wajib lulus Uji Kompetensi Nasional Indonesia atau disingkat UKNI. UKNI biasanya diselenggarakan di kampus-kampus besar, dengan peserta dari berbagai kota dan berbagai instansi. Ujian tersebut dilakukan sekitar 2x dalam setahun, diikuti oleh seluruh lulusan S.Kep Ners di seluruh Indonesia, ujiannya dilakukan berbasis komputer (si SBMPTN kalah duluan hehe). Gimana caranya lulus? Jadi kami dipersiapkan buat UKNI dengan cara ngikutin Try Out dan problem solving baik internal (belajar di kampus dengan para pembimbing) maupun eksternal (Try Out dengan beberapa instansi lainnya). Gimana kalau ngga lulus? Bisa ikut gelombang ujian berikutnya, dengan konsekuensi saat ngelamar kerja tanpa STR (sembari nunggu gelombang berikutnya bisa cari kerja) bakal sulit ngelamar kerja di instansi besar ataupun ternama (tapi mayan kalo buat cari pengalaman, biar ilmunya ga lupa). Kami boleh daftar UKNI kalau ijazah S.Kep Ners udah di tangan, kebayang kan udah dapat ijazah bukannya cari kerja malah ujian lagi, udah gitu nungguin pengumumannya lama, iya kalau langsung lulus kalau harus ngulang lagi? udah lulus harus ngurusin suratnya pula (ngetik sambil tarik napas). 

        
        Apa itu STR? Beberapa bidang profesi terutama medis, diwajibkan punya yang namanya STR (Surat Tanda Registrasi). Gimana dapetinnya? Ya itu tadi, lulus UKNI. Setelah lulus UKNI, kita bakalan ngurus STR ke P2T (STR sementara dengan status wilayah Provinsi) atau MTKI (STR yang diurus di pusat dengan status Nasional). Kenapa ada dua opsi? Sebenarnya bukan dua opsi, tapi ngurus STR di P2T ditungguin bentar langsung jadi (Malang sendiri letaknya di Bakorwil Malang), sementara di MTKI (Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia) ngurusnya online, cetak bukti-bukti, masukin map, kirim ke pusat via Pos dengan Kota tujuan Jakarta, dan jadinya? Sekitar 3 bulanan! Ya iyalah yang diurusin se-Indonesia. Kalau disuruh nunggu selama itu kapan cari kerjanya? Syukur-syukur kalau langsung dapat kerja hehe. Fyi, peraturan pembuatan dan perpanjangan STR bisa berubah-ubah setiap waktu, misal aku dulu ngurus di P2T secara manual, sekarang udah pada online. Apa aku tadi bilang perpanjangan? Yap, sama kayak SIM, STR juga punya tanggal kadaluarsa alias masa berlaku selama 5 tahun.
                 Lulus UKNI, dapet STR, langsung kerja enak? Tidak semudah itu Markonah! Setelah mendaki gunung lewati lembah sungai mengalir indah, Alhamdulillah dapat kerja! Terus enak-enakan gitu? Engga juga! Beberapa instansi Rumah Sakit mewajibkan karyawannya untuk ujian kredensial, kalau menurutku itu perlu banget sih, buat nyamain kemampuan setiap karyawan. Ujian kredensial dari praktek, teori, orientasi umum, orientasi khusus sampai pelatihan khusus dan lain-lain wajib dilewati. Apa yang didapat? SIPP (Surat Ijin Praktek Perawat), ini penting untuk legalisasi perawat di instansi yang bersangkutan, ngga tanggung-tanggung kaitannya yaitu dengan hukum.
                Well, STR-SIPP sudah ditangan, it’s done? Big No! Perawat juga wajib punya yang namanya NIRA (Nomor Induk Registrasi Anggota). Deuh, cobaan apalagi ini ^_^ Aku cukup mengalami kesulitan ngurusin yang satu ini, setelah keriwehan yang ada, ditagih PSDM berkali-kali akhirnya kuurus sendiri ke kantor PPNI yang untungnya lokasinya dekat dengan tempat kerja. Setelah resmi punya kartu NIRA, kami juga resmi jadi anggota PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), yang berarti kami juga wajib bayar iuran tiap tahun (udah mirip NPWP aja) dengan nominal yang cukup bikin ngelus dada. Gapapalah ya demi kesejahteraan keperawatan, dan semoga semakin sejahtera. Insyaallah. Aamiin. NIRA sendiri juga punya masa berlaku sama kayak STR. Kapan ya ada e-STR, e-NIRA dll, iya biar kayak e-KTP (berlaku seumur hidup) *ngarep.

                Isu yang lagi hangat-hangatnya di kalangan medis, yaitu penghapusan UKNI. Apa? Setelah perjuangan berdarah-darah untuk lulus sekarang malah dihapus? Engga-engga aku ngga akan protes soal itu, karena menurutku UKNI itu worth it. Fyi, UKNI diwajibkan bagi mereka yang lulus tahun 2013 keatas, sedangkan lulusan sebelumnya mendapat toleransi pemutihan. Yang kupertanyakan adalah kenapa dihapus? Padahal itu kan untuk menyamaratakan kemampuan keperawatan secara nasional, tapi katanya sih akan digantikan dengan yang namanya Exit Exam, aku sendiri kurang paham. Tapi daripada dihapus, mending yang dihapus itu cara perpanjangannya. Perpanjangan STR bukan seperti perpanjangan SIM, ke kantor polres, ngajuin perpanjangan sebelum tanggal kadaluarsa, bayar, jadi deh. Perpanjangan STR butuh yang namanya SKP sebanyak 25 poin. Gimana ngedapetinnya? Caranya yaitu dengan ikut seminar keperawatan tema apapun pokoknya sertifikatnya harus ada poin SKP-nya. Biasanya sih tiap seminar poinnya 2, dimana setiap seminar keperawatan HTM nya pasti diatas 150k. Itu dikumpulin selama 5 tahun, ambil gambaran aja, jika satu kali seminar mendapat 2 poin, ditambah poin dari masa kerja di instansi dihargai sekitar 5 poin, maka butuh sekitar 10x seminar (coba kalkulasi HTM-nya, belum iuran lain-lain). Kalau tema seminarnya sesuai minat sih okelah, kalau engga? Ini nih menurutku PR besarnya.  

                Sekian tulisan ini mewakili uneg-uneg saya, dan mungkin pikiran teman-teman sejawat ^_^ banyak juga ya lisensi yang harus dimiliki perawat. Udah lama pengen nulis ini, tapi baru kesampaian, yah daripada tidak sama sekali hehe. Btw, tulisan diatas adalah pengalaman saya pribadi, bisa jadi beda dengan yang lainnya. Seiring berjalannya waktu, perkembangan informasi selalu diperbarui, misalnya tentang STR yang sekarang ini seluruh pengurusannya melalui website KTKI, aku pribadi belum pernah coba, mungkin teman-teman lain bisa berbagi pengalamannya. Tetap semangat bagi semua perawat dimanapun kalian berada! I’m proud to be nurse! Perawat itu hebat! perawat itu keren! Jangan malah berputus asa, karena doa dan usaha tidak akan sia-sia, jika kebaikan telah kita upayakan maka kebaikan pula yang akan kita dapatkan (Insyaallah). Well, correct me if I’m wrong, karena manusia tempatnya salah haha. Sekian, mohon maaf dan terima kasih telah meluangkan waktunya buat baca.
 

Rabu, 29 Mei 2019

Resensi Novel Fantasi Serial 'Bumi'







Petualangan Antar Klan

Semangat pagi readers! Jam berapapun kalian membaca tulisan ini, tetap semangat pagi ya. Lama nggak muncul semenjak postingan terakhir di blog. Btw, kali ini aku mau membahas salah satu novel fantasi karya penulis terkenal dalam negeri. Yups, Tere Liye yang beberapa tahun ini namanya semakin dikenal diantara penulis-penulis Indonesia. Jadi, disini aku mau bahas buku ke 5 sampai 7 dari serial ‘Bumi’, sebelumnya aku udah pernah bikin resensi buku ke-3nya yaitu ‘Matahari’ sekitar tahun 2016, bisa scroll kebawah.
Tere Liye dikenal sebagai seorang penulis buku. Yah, meski ia pernah mengatakan menulis bukan pekerjaan utamanya, beliau juga aktif di satu (saja) media sosial, yaitu Facebook. Ia tak segan menulis berbagai aspirasi yang ada dipikirannya, baik nasehat, informasi maupun kritik. Karya-karyanya cukup unik, aku terkesan karena beliau bisa menulis dengan genre berbeda-beda. Penulis yang sosoknya jarang diketahui publik ini (beruntung saya sudah pernah bertemu beliau) selalu memaparkan ide-idenya secara unik. Seperti ke-4 buku sebelumnya, di buku-buku selanjutnya petualangan tiga orang sahabat berlanjut.
Buku fantasi yang sebut saja kategori lokal ini, menurutku nggak kalah menarik dari buku-buku terjemahan. Terlebih, buku karya Tere Liye telah banyak terjual beberapa kali cetakan, bestseller pula. Buku-buku Tere Liye sebagian besar dicetak oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama, aku kurang tau apakah penerbit seperti Mahaka dan lainnya masih mencetak bukunya. Fyi, kalian bisa menemukan bukunya di Toko Buku besar seperti Gramedia, Togamas, website resmi dan lainnya (beli yang Ori ya, atau lebih baik pinjam daripada beli bajakan *lah promo) enggak, saya juga belinya pakai uang pribadi. Bagiku, membeli buku Ori, sama dengan menghargai hasil karya orang lain.
Sebenarnya aku udah baca buku ‘Komet’ dari tahun lalu, jadi sedikit review lagi. Seperti buku-buku sebelumnya Tere Liye selalu memunculkan tokoh-tokoh baru, cerita-cerita baru yang nggak kalah seru dan lucu, ditambah beliau selalu bikin setting tempat yang keren-keren. Teman-teman yang biasa baca bukunya mungkin genre roman ataupun sejarah, pasti terkesan dengan tempat-tempat yang digambarkan Tere Liye.
Well, kayaknya kalimat pembuka terlalu panjang kali lebar, selanjutnya aku bakalan melampirkan sinopsis dan membahas isinya. Peringatan!! Bahasan selanjutnya mengandung spoiler, jadi tentukan apakah kalian akan lanjut membaca atau berhenti sampai disini.
~~~
SINOPSIS
Ceroz dan Batozar
Awalnya kami hanya mengikuti karyawisata biasa seperti murid-murid sekolah lain.  Hingga Ali, dengan kegeniusan dan keisengannya, memutuskan menyelidiki sebuah ruang kuno.  Kami tiba di bagian dunia pararel lainnya, menemui petarung kuat, mendapat kekuatan baru serta teknik-teknik menakjubkan. Dunia pararel ternyata sangat luas, dengan begitu banyak orang hebat di dalamnya.
Kisah ini tentang petualangan tiga sahabat.  Raib bisa menghilang.  Seli bisa mengeluarkan petir. Dan Ali bisa melakukan apa saja.
Buku ke-4,5, dari serial “BUMI”

Komet
Setelah “musuh besar” kami lolos, dunia paralel dalam situasi genting. Hanya soal waktu, pertempuran besar akan terjadi. Bagaimana jika ribuan petarung yang bisa menghilang, mengeluarkan petir, termasuk teknologi maju lainnya muncul di permukaan Bumi? Tidak ada yang bisa membayangkan kekacauan yang akan terjadi. Situasi menjadi lebih rumit lagi saat Ali, pada detik terakhir, melompat ke portal menuju Klan Komet. Kami bertiga tersesat di klan asing untuk mencari pusaka paling hebat di dunia paralel.
Buku ini berkisah tentang petualangan tiga sahabat. Raib bisa menghilang. Seli bisa mengeluarkan petir. Dan Ali bisa melakukan apa saja. Buku ini juga berkisah tentang persahabatan yang mengharukan, pengorbanan yang tulus, keberanian, dan selalu berbuat baik. Karena sejatinya, itulah kekuatan terbesar di dunia paralel.

Komet Minor
Pertarungan melawan Si Tanpa Mahkota akan berakhir di sini. Siapapun yang menang, semua berakhir di sini, di klan Komet Minor, tempat aliansi Para Pemburu pernah dibentuk, dan pusaka hebat pernah diciptakan.

Dalam saga terakhir melawan Si Tanpa Mahkota, aku, Seli dan Ali menemukan teman seperjalanan yang hebat, yang bersama-sama melewati berbagai rintangan. Memahami banyak hal, berlatih teknik baru, dan bertarung bersama-sama. Inilah kisah kami. Tentang persahabatan sejati. Tentang pengorbanan. Tentang ambisi. Tentang memaafkan. Namaku Raib, dan aku bisa menghilang.
~~~
ISI BUKU
Ceroz dan Batozar
Buku kali ini punya dua versi cerita. Kisah pertama mengisahkan tentang petualangan Raib, Seli dan Ali ketika mereka pergi study tour dengan teman-teman sekolahnya ke sebuah bangunan kuno bersejarah.
Awalnya study tour berjalan seperti study tour pada umumnya, Ali saja sebenarnya tidak ingin ikut. Tapi, dimana ada mereka bertiga, selalu saja muncul fenomena tak terduga. Sensor dunia pararel yang dibuat Ali menunjukkan tanda adanya aktivitas dari dunia pararel. Bukan Ali namanya jika tidak penasaran dan mencari tau apa yang terjadi. Raib dan Seli yang bersikeras tidak mau ikut, lama-lama mengikuti ajakan Ali.
Ali memutuskan memanggil kapsul Ily untuk mencari tau aktivitas dunia pararel yang dideteksi alat pendeteksinya. Ketiga remaja itu pun memulai petualangan baru mereka. Seperti di buku-buku sebelumnya, kali ini Tere Liye juga menciptakan karakter dan tempat baru yang unik dengan ide yang kreatif. 
Petualangan kali ini cukup membuat Raib dan Seli khawatir karena mereka kabur di tengah-tengah tour keliling bangunan kuno, ditambah mereka tidak mendapatkan ijin untuk menjelajah dari siapapun.
Cerita kali ini lagi-lagi menggambarkan sosok Ali yang jenius, ia memecahkan banyak misteri termasuk siapa sebenarnya sosok Ngglanggeran dan Ngglanggeram. Persahabatan mereka juga di uji ketika Ali megetahui cara untuk keluar dari ruang yang dilapisi selaput pelindung, dimana siapa saja yang ada didalamnya, tidak akan pernah bisa keluar. Ali tau bagaimana cara mengendalikan monster Ceroz, tapi itu juga berarti ia harus rela tetap tinggal demi mengeluarkan teman-temannya termasuk si kembar.
Kisah lain di Buku ini menceritakan awal mula Raib dan kawan-kawan bertemu teman baru yang tidak pernah mereka duga. Sosoknya besar, dengan mata asimetris dan wajah mengerikan, membuat mereka berusaha untuk mengalahkannya.
Cerita kali ini juga tak kalah pelik, dimana Raib bersikeras untuk tetap tinggal di tempat penyekapan, Seli dan Ali tidak berhasil merayunya untuk pulang. Tujuan Raib satu, ingin membantu Batozar si Penjagal melihat masa lalu yang hilang dalam ingatannya setelah 100 tahun dipenjara. Persahabatan mereka tidak rapuh sedikitpun, Seli dan Ali memutuskan untuk tetap tinggal.
Sebagian besar orang lebih sering menilai orang lain berdasarkan rupa, kali ini pun Raib dan sahabatnya berusaha memperjuangkan fakta yang sebenarnya terjadi, bahwa Batozar tidak seperti yang selama ini orang-orang pikirkan. Kita dapat banyak memetik pesan dalam setiap cerita, tentang kepercayaan, penilaian fisik, kesabaran dan pemecahan masalah. 

Petualangan di Pulau Hari-Hari
Raib, seorang anak perempuan berkemampuan bisa menghilang, telah banyak berubah, saat ini ia punya kekuatan lainnya termasuk kekuatan penyembuh, pun dengan dua sahabatnya Ali dan Seli, keduanya juga semakin bertambah kuat dengan kekuatannya masing-masing, Ali dengan kekuatan beruangnya dan Seli dengan tangan petirnya.
Kisah kali ini berawal dari Ali, si anak yang dikenal pemalas dikelas, ia sudah beberapa hari tidak hadir dalam pelajaran. Raib dan Seli menaruh curiga kenapa temannya tak kunjung datang ke sekolah. Hingga akhirnya mereka memutuskan pergi mengunjungi kediaman Ali.
Ali mengungkapkan bahwa dunia pararel memiliki Klan lainnya, yaitu Klan Komet yang jarang diketahui Klan manapun. Setelah mengetahui hal itu, ia mengirim pesan pada Av, tidak lama kemudian Ali mendapat balasan dari Av, mereka bertiga diundang untuk datang ke Klan Matahari, tepatnya di Stadion tempat dimana mereka sebelumnya pernah mengikuti kompetisi mencari bunga matahari pertama terbit, kisah ini diceritakan di kisah sebelumnya . Setibanya disana, mereka bertemu disuatu ruangan, para petinggi masing-masing Klan telah datang terkecuali Klan Bumi. Buku kali ini juga menyimpan banyak misteri yang membuat banyak orang memutuskan bertemu, dimana dikisahkan terdapat benda pusaka terhebat yang diramalkan akan dicari oleh Si Tanpa Mahkota.
Sembari kompetisi pencarian bunga matahari pertama tumbuh tengah berlangsung, Si Tanpa Mahkota muncul di tengah-tengah kompetisi, seluruh penonton mulai berhamburan tak berarah. Faar, Av dan lainnya segera mengambil tindakan dengan mengevakuasi penonton, sebagian yang lain bersiap menyerang Si Tanpa Mahkota dan para pasukan Tamus. Bunga matahari memiliki kekuatan untuk membawa orang yang memegangnya menuju tempat yang diinginkan.
Si Tanpa Mahkota terus bergerak menuju bunga matahari, pertarungan sengit sempat terjadi sampai akhirnya Si Tanpa Mahkota berhasil mencabut bunga matahari pertama dan membuka portal menuju Klan Komet. Reflek, Ali ikut masuk kedalam portal, disusul Raib dan Seli yang juga tidak menyangka akan mengikuti jejak temannya yang paling seenaknya itu. Ketiga orang sahabat itu tiba di sebuah pulau yang kebetulan sedang terjadi badai hebat. Mereka tidak tau ada dimana, maupun di Klan mana, ditambah jejak Si Tanpa Mahkota tidak terlihat, sepertinya terpisah dalam portal.
Petualangan tiga sahabat berlanjut, kali ini Tere Liye membuat setting tempat yang lagi-lagi unik. Mereka sampai di sebuah pulau tak berpenghuni, hingga sebuah suara muncul, ketiga sahabat itu menoleh ke arah suara, sesosok laki-laki paruh baya muncul dari kejauhan, ia mengundang mereka untuk datang ke rumahnya. Benar saja mereka tak menemukan apapun, perkampungan itu berada jauh dibawah tanah. Lelaki yang pada akhirnya dipanggil Paman Kay itu menceritakan bahwa mereka saat ini sedang berada di Pulau Hari Senin, perkampungan dibangun dibawah tanah untuk mencegah amukan badai hebat di permukaan tanah.
Raib, Seli dan Ali memutuskan untuk berangkat melanjutkan perjalanan, Paman Kay menyarankan mereka untuk menuju Pulau Hari Selasa. Semenjak sampai di tempat asing itu, mereka tau sesuatu yang lebih besar didepan sana telah menanti, darisana hal-hal aneh mulai muncul.
Berbeda dari perjalanan Raib, Seli dan Ali sebelumnya, kali ini mereka mendapat teman bertualang baru yaitu Max. Setibanya di Pulau Hari Selasa, mereka mulai melihat hal-hal aneh disana. Singkat cerita, mereka dan penduduk setempat berkumpul di aula Kota untuk membahas permasalahan Kota. Setelah berbagai permasalahan disampaikan, disanalah awal dari keterlibatan ketiga sahabat serta Max, memecahkan misteri hilangnya boneka milik seorang gadis kecil, yang terus menyampaikan masalahnya tersebut setiap pertemuan, tapi tak ada seorangpun yang peduli.
Mereka memulai kembali petualangannya dengan bertemu para hewan bintang laut yang lucu dan lincah. Kisahnya semakin seru, aku sarankan kalian segera membaca petualangan kali ini. Perjalanan mereka terus berlanjut, seseorang menyarankan agar mereka melanjutkan perjalanan menuju Pulau Hari Rabu. Penduduk Pulau Hari Rabu punya masalah resiko gagal panen, disana mereka kembali bergabung memecahkan masalah tersebut. Singkat cerita, petani yang mereka temui tau tujuan mereka adalah pulau dengan tumbuhan aneh, tak ada yang tau dimana pulau tersebut berada dan ia pun membimbing mereka untuk melanjutkan perjalanan menuju Pulau Hari Jumat. Kisah baru pun dimulai, ada banyak hal aneh yang mereka temui dan membuat keadaan semakin membingungkan.
Selama perjalanan, Raib, Seli maupun Ali sebenarnya penasaran dimanakah Klan Komet berada dan kemanakah Si Tanpa Mahkota saat ini? Apakah Si Tanpa Mahkota tersebut telah sampai di Klan Komet? Mereka hanya bisa berusaha mengejarnya dari pulau ke pulau. Cerita kali ini penuh dengan misteri dan tebak-tebakan oleh pembaca versus penulis.
Sesampainya di Pulau Hari Sabtu, portal menuju pulau dengan tumbuhan aneh terbuka, tapi ada masalah baru yang dihadapai. Semakin menarik intrik dari kisah petualangan Raib, Seli, Ali dan Max. Bagaimana cara tiga sahabat dan Max lolos dari Pulau hari-hari? Siapa sebenarnya orang bernama Kay? Tere Liye selalu berhasil membuat pembaca semakin penasaran. Ia juga mendeskripsikan tempat-tempat baru dengan sangat apik dan unik, hingga para pembaca tertantang membangun imajinasinya masing-masing di kepala.
Buku yang menarik untuk dibaca para remaja, katanya “tanda bahwa seseorang itu cerdas bukanlah pengetahuannya, melainkan imajinasinya”, salah satu kutipan dari ilmuwan ternama, Albert Einstein.

Klan yang Berpindah-pindah
            Petualangan tiga sahabat yaitu Raib, Seli dan Ali berlanjut di buku berikutnya berjudul ‘Komet Minor’. Misi pencarian pusaka terhebat ternyata tak semudah yang direncanakan. 
            Tere Liye kali ini menceritakan tentang kebohongan atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Raib, Seli dan Ali kepada Max. Max yang diceritakan menemani tiga sahabat berlayar dari pulau ke pulau, telah dipercaya untuk ikut serta menjelajah bersama mereka. Kekecewaan yang teramat besar dirasakan ketika Max menunjukkan sosok aslinya, ia tak lain ialah si Tanpa Mahkota yang selama ini menyamar sebagai seorang anak yang hobi berlayar.
Setibanya di Pulau Hari Minggu, mereka bernasib malang, terombang-ambing di tengah pulau, dengan ikan raksasa yang siap melahap mereka bulat-bulat. Kemudian, ditengah kekecawaan mereka yang mendalam dan kegelisahan mereka menghadapi ikan raksasa, sesosok bertubuh besar dan berwajah menyeramkan muncul, ia dengan sigap menangkap Raib, Seli dan Ali, menyelamatkan mereka dari bahaya yang mengancam. Yups, petualangan kali ini pun tak kalah seru, Tere Liye memunculkan tokoh yang sebelumnya telah dulu muncul di buku sebelumnya. Batozar, yang juga seorang petualang dunia pararel muncul dari cermin ajaib yang dimiliki Ali.
Batozar yang digambarkan seorang petualang tangguh bertubuh besar dan berwajah menyeramkan, kali ini menemani petualangan ketiga sahabat. Ia menjadi pengintai yang berpengalaman dan banyak membantu mereka, termasuk mencegah mereka makan tumbuhan dan air beracun, sampai mengajarkan mereka teknik Perfettu yang dikuasainya. Sembari berlatih teknik baru, tantangan lain datang, ribuan cacing raksasa membuat mereka terperangah. Cerita kali ini mengajarkan tentang kepedulian terhadap seorang teman yang tertawan salah satu cacing, juga kesabaran, dimana Ali mendapat tugas dari Batozar yang tak berkesudahan.
Cerita berlanjut dengan bertemunya mereka dengan sebuah Kota yang berpindah-pindah. Hal tersebut menguak fakta baru bagaimana cara hidup penduduk Klan Komet Minor. Tere Liye lagi-lagi membuat pembaca semakin gemas dengan ketegangan yang dirasakan Raib dan Ali karena melihat temannya tengah sekarat. Efek dari gigitan cacing ditubuh Seli ternyata belum sepenuhnya hilang.
Berbagai rintangan di buku kali ini juga tak kalah seru, seperti saat si Tanpa Mahkota terus mengikuti kemanapun mereka pergi demi mendapatkan informasi letak pusaka terhebat. Mereka juga bertemu dengan aliansi para pemburu yang kabarnya telah hidup nyaman ditempatnya masing-masing. Terpisahnya pusaka terhebat menjadi tiga bagian memaksa mereka untuk terus mencari sebelum didahului si Tanpa Mahkota. Tapi bukan si Tanpa Mahkota namanya jika tidak punya muslihat untuk mencari pusaka lebih cepat dari Raib dan kawan-kawan.
Bersama dengan Batozar, Raib dan kedua sahabatnya berjuang merebut pusaka dari si Tanpa Mahkota. Hingga akhirnya pertarungan memperebutkan pusaka berlangsung sengit. Serial melawan si Tanpa Mahkota ini berakhir dengan menarik dan banyak hal tak terduga, membacanya seperti sedang menikmati buku atau film mancanegara. Jangan lewatkan pula di akhir cerita pertarungan mereka demi pusaka terhebat juga melibatkan aliansi para pemburu generasi lama.
~~~
            Well, that’s my review. Kekurangan dari novel ini menurutku nama-nama karakter yang kadang agak susak dihafalkan, kemudian ada kata-kata mengganggu seperti ‘kudet’ ‘galau’ ‘Tere Liye’ ya tapi kan suka-suka yang bikin cerita ya hehe. Kelebihan dari buku ini banyak benang merah yang misterius, memaksa pembaca berpikir kembali ke buku-buku sebelumnya, mengingat lagi kisah yang sebelumnya. Ada banyak tempat dengan setting yang keren dan karakter menarik. Rekomendasi sekali untuk para remaja, biar waktunya nggak terbuang percuma, baca-bacalah buku, meskipun fiksi tapi menambah imajinasi.

~~~
            “Ketahuilah, bukan teknik bertarung, bukan menghancurkan gunung-gunung kekuatan terbaik dunia pararel, melainkan persahabatan. Selalu berusaha menjadi orang yang baik dan berani.” Si Kembar Ceroz – Ceroz dan Batozar
            “Dunia ini selalu memiliki dua sisi. Jahat, baik. Hitam, putih. Saling melengkapi.” Petani Kay - Komet
            “Ketahuilah, setiap kali sebuah cahaya bersinar sangat terang, maka bayangan yang dibuatnya sangat gelap. Sebaliknya, saat sesuatu sangat gelap, maka dibutuhkan cahaya terang untuk melewatinya. Keseimbangan.” Petani Kay - Komet
            “Ketahuilah, dalam hidup ini, kadang kita melakukan sembilan puluh sembilan kebaikan, lantas tidak sengaja melakukan satu keburukan. Kita kadang lebih fokus pada satu keburukan tersebut, lupa betapa banyak yang telah kita lakukan.” Tuan Dokter – Komet
            “Di dunia ini ada banyak hal yang kita lihat tidak seperti yang kita kenal. Aku bisa saja membantu kalian menyingkap rahasia, topeng, kebohongan di ruangan ini misalnya, tapi membiarkan kalian memahaminya secara langsung akan lebih bijak”. Paman Kay – Komet
            “Pemburu yang baik adalah yang bisa mengetahui kelebihan dan kelemahannya. Melatih kelebihannya, sekaligus mengatasi kelemahannya.” Arci – Komet Minor
            “Bertahan selama mungkin. Tidak masalah kita kalah satu dua pertarungan, atau malah kalah berkali-kali tapi pastikan kitalah yang tetap berdiri tegak diakhir semua kisah.” Batozar – Komet Minor