Senin, 16 Oktober 2017

Hiburan dari Negeri Gingseng

Korea Drama Addict
            Jika perempuan-perempuan yang kau kenal menyukai drama korea, menurutku nggak masalah, asal dalam batas wajar ^_^. Bukan, bukan karena aku membela diri sendiri yang juga demam drama korea, tapi faktanya film series dari negeri gingseng itu memang keren (Nggak bermaksud tidak menghargai film dalam negeri). Sebenarnya Indonesia juga bisa, hanya saja sebagian besar terfokus pada rating, kalau rating-nya bagus episode nya akan diperpanjang, jika tidak maka tamat. Nggak sedikit kan film layar lebar yang rating nya tinggi, nggak lama kemudian dijadikan tayangan series, yang biasa kita sebut sinetron.
Beberapa waktu lalu ada sinetron berjudul ‘7 Manusia Harimau’, entah kenapa aku tertarik mencari asal-usulnya, dimana film tersebut menceritakan tentang cerita rakyat daerah Bengkulu, aku membaca sedikit tentang ceritanya, dan menurutku menarik. Kemudian aku memutuskan untuk menonton film yang sedang tayang di layar Televisi itu. Belum sampai 30 epsiode, aku berhenti, sebenarnya ceritanya keren dan bisa selesai dengan cepat. Tapi karena ceritanya dibuat panjang, jadilah alurnya acakadul, ditambah perubahan sana dan sini.
Ngomongin soal drama korea, aku sendiri lebih tertarik cerita romance tapi nggak lebay (ex : Boys Before Flower *jamankapan *dramajamanitubagus2 haha), comedy (To The Beautiful You, Exo Next Door) dan lain- lain, terutama genre medis. Mungkin sejak menjelang profesi, aku mulai gandrung, nonton drama seperti Good Doctor, Medical Top Team, Doctor Crush, Doctor Stranger, Emergency Couple dan yang terakhir ini aku sedang rajin nonton drama berjudul Hospital Ship. Seperti judulnya, drama ini ber-setting rumah sakit diatas kapal. FYI, seorang dokter di Indonesia juga ada yang berinisiatif untuk membeli sebuah kapal, hanya untuk loncat dari 1 pulau ke pulau lain, untuk melayani masyakarat dalam fasilitas kesehatan, dokter tersebut biasa dipanggil dr. Lee, sungguh terharu mengetahuinya, sembari aku sendiri belum bisa berbuat hal semulia itu.  
Aku heran aja, profesional sekali mereka membuat drama genre medis, sedangkan dana yang dibutuhkan pastilah nggak seperti drama lainnya. Semua tindakan yang dilakukan hampir sempurna, tampak nyata, semua aktor/aktris tampak meyakinkan, berbagai peralatan medis lengkap, sama sekali nggak bisa dibandingkan dengan film dalam negeri. Pastilah mereka juga memanggil tenaga medis untuk saran ini dan itu. Karena drama-drama itu pula aku bermimpi menjadi perawat operasi, bahkan perawat internasional (Aamiin). Bisa dibilang aku korban drama korea haha, tapi nggak ada salahnya selama itu positif. Terlebih, melihat kakak tingkat dan rekan-rekan sejawat entah dari diploma maupun sarjana, yang telah mengepakkan sayapnya melewati batas negeri lebih dahulu, entah untuk bekerja maupun untuk studi, iri nian diri ini *dasartukangiri *soWhat ^_^ ‘Belum Yan, belum saatnya. Sabar, waktunya akan tiba. Insyaallah. Aamiin’. Beberapa orang yang kutemui sempat menyarankanku untuk ambil studi S2, mungkin mereka berpikir bahwa menjadi tenaga pengajar tak akan se-melelahkan tenaga pelaksana. Pahadal, aku tak berniat menjadi tenaga pengajar, kalau toh ingin belajar lagi, aku ingin mengambil spesialis, yang notabene termasuk dalam praktek.
Well, tulisan ini ditulis di tengah-tengah status ‘pengangguran’ku. Jadi agak rajin nulis, coba kemarin-kemarin pas studi Profesi, pas ngerjain skripsi dan kegiatan-kegiatan lain pengen nulis, tapi berakhir di sebatas ‘niat’, tanpa aplikasi. Boro-boro nulis di blog, nulis cerpen aja musiman xD.



Write at 11/10/2017
dilarang protes sama gambarnya >_<
Picture take when I still Ners student.

Ruang Anak. Seru banget. :)
it's been a long time. miss u guys..

Minggu, 08 Oktober 2017

Murder on the Orient Express (Hercule Poirot, #10)Murder on the Orient Express by Agatha Christie
My rating: 4 of 5 stars

Baca novel genre misteri selalu menggetarkan jiwa. Soalnya kita selalu diajak untuk berpikir keras. Novel Agatha Christie menurutku lebih berat daripada Sherlock Holmes. Jadi, seperti buku-buku misteri sebelumnya, aku mengira-ngira siapa pelaku pembunuhan dalam kasus ini, yaitu antara Hector MacQueen, Mrs.Hubbard dan Hildegarde Schmidt, plin plan ya, aku memang nggak pernah menuduh satu orang, krn emang susah. Kemudian kudapati cerita berakhir dengan mencengangkan dan tak terduga, diluar ekspektasi, agak kezel tapi yaudah lah. Ikhlas ^_^

Just waiting for the movie :) soon...

View all my reviews">