Selasa, 15 November 2016

Hujan yang Jatuh. Tidak Pernah Tidak Berhenti

Ku mungkin sudah tak percaya pada mendung yang menjanjikan hujan.
Tapi ku masih percaya pada hujan & terik matahari, yang menjanjikan pelangi.

Kalau toh ternyata mendung itu menyebabkan hujan, maka hujan tetaplah hujan.
Bahkan walau sang mentari menampakkan sinarnya, munculnya pelangi tetap dalam kehendakNya.
.
📌 "Dan tidak jatuh sebutir biji-pun dlm kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yg basah atau yg kering, melainkan tertulis dlm kitab yg nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS. Al An’am:59).

#anggapsajapuisi #puisiku 😊

 

Senin, 14 November 2016

Allah yang Menutup Aibku




Sejatinya manusia itu terus berproses, menjadi lebih baik dari yang sebelumnya adalah yang utama. Begitu juga dengan aku yang terus dibuat penasaran dengan segala hal dalam ajaran Islam, bukan berarti aku yang sebelumnya jauh dari agama, hanya saja sebelumnya aku menerapkan ibadah ala kadarnya. Menerapkan sholat, puasa dan ibadah lainnya bagiku adalah rutinitas wajar bagi Muslim, entah sholatnya molor, puasanya diterima atau nggak, bacaan Quran udah bener atau belum, nggak jadi perhatian khusus buatku.
Awalnya nggak penasaran dengan kalimat ‘Cintailah Allah melebihi apapun di dunia ini’, maksudku ya kan Allah emang diatas segalanya karena Dia Tuhan kita, ya otomatis Dia yang paling Tinggi, dan pas denger orang tanya siapa yang paling kamu cintai di dunia ini? Pasti jawabannya Orangtua.
Sejak ada medsos (terutama facebook), aku lebih cenderung tertarik dengan fanpage berbau Islam2 gitu (aku percaya ini sudah suratan dariNya *lebay), awalnya sih cuma tertarik baca2, tapi lama2 jadi ketagihan (meski butuh waktu lama bagiku, bahkan sampai sekarang).
“Eh, Yanni nih pakai jilbab terus, kita juga gitu yuk!” suatu hari celoteh temanku.
“He, jangan sentuh-sentuh, bukan muhrim (yang bener mahram ya),” celoteh temanku(laki2) ke temanku satunya(laki2) pas ada dideketku.
“Aku liat kamu pakai baju gitu kayak liat orang mau haji,” celetuk temenku lainnya, langsung ku ‘Aamiin’i hehe.
“Assalamualaikum Ukhty,” yang ini sepersekian detik kaget, endingnya ngakak dalem hati dan cuma bales “Haha.. Waalaikumsalam.”
“Sejak kapan hijrah?” maklum ya baru kenal, gak nyangka bakal ada pertanyaan kayak gini, soalnya ya gak berasa hijrah, hanya memperbaiki diri dikit2. 
"Bu ustadzah." Cuma bisa ngernyit -_-'
“Cewek baru nih,” kata temannya temanku(laki2) pas ke kosnya. Dibalas temanku “Nggak hei, Muslimah ini.” Akunya cuma ngernyit n ngakak dalem hati, celotehnya diluar dugaan.
Yah banyaklah hal-hal yang nggak sengaja keluar dari cuap beberapa orang disekitarku. Bersyukur sekali berteman dengan mereka, mereka nggak menganggapku aneh, malah berkomentar positif bahkan lucu. Padahal akunya merasa biasa aja, baju juga gak syari2 banget, pokoknya take it slow lah. Maklum masih sangat fakir ilmu, tapi ya semoga terus berjalan naik menuju jalan Ridhonya. Kalau toh ada yang kritik negative ya evaluasi diri sendiri barangkali emang bener, kalau merasa masih positif ya cuek aja (sok cuek).
Sebelumnya bukannya saya berpikir yang enggak2 pada orang2 yang ilmu agamanya sebut aja ‘fanatik’ (padahal gak ada ya yang namanya Islam fanatic, yang ada ya Islam Rahmatan lilalamin). Tapi pada suatu hari terjadi satu titik balik padaku, yang membuatku ‘jatuh cinta’ pada Islam, yang selanjutnya diikuti ‘jatuh cinta pada Allah.” Nggak perlu lah menceritakan titik balik apa itu(cinta? Bukan! Sama sekali bukan itu *eh kok sewot .__.), yang jelas saat itu pula aku baru sadar dengan kalimat “Cintailah Allah melebihi apapun didunia ini.” Disitu pula aku merasakan cinta yang nggak akan mengecewakan, sebaliknya hari demi hari semakin tumbuh, bahkan walau rintangan kehidupan sejatinya selalu ada(cieh..), tapi saat mengingat kembali akan Cinta Allah, maka kita akan semakin melapangkan hati, bukan malah menjauhiNya.
Bukannya aku sudah dengan mudah melewati rintangan yang ada, karena sebagai manusia diri ini masih sering mengalami iman yang naik turun dan hati yang terbolak-balik (I’m not that strong guys). Tapi mungkin seperti yang teman2 rasakan, aku juga masih sering meremehkan hal2 kecil yang ternyata nggak kecil. Aku pernah berpikir ‘yaudah sih yang penting ibadah wajib jalan, dan aku jadi anak baik2’ (PD banget jadi anak baik2 xD). Mungkin juga ada dari teman2 yang ber-tanya2 apa sih maksud dari ‘jatuh cinta pada Islam?’, ‘jatuh cinta pada Allah?’ semoga teman2 juga segera merasakannya. Kuy! Sama2 menjemput hidayah, memperbaiki diri terus menerus.
Fastabiqul khairat
My ‘kriuk’ note : 8 Nov ‘16

"Aku berlindung kepada Allah. Dari keputusan yang salah, dari hati yang terbolak-balik, serta dari iman yang naik-turun". #quote
 

Senin, 07 November 2016

Siap Nikah?

Dibawah ini hasil menyimak ceramah Ust. Nuzul Dzikri di Youtube. entah kok pengen aja mendokumentasikannya dlm bentuk tulisan ^_^

Cam-kan baik-baik masalah pernikahan. Ini perjuangan, ini pertempuran, ini tantangan terbesar dalam hidup, nggak bisa kita mengandalkan ijazah SMA, S1, S2, S3 kita. Surga tidak murah, surga tidak gratis, kalau surga saja tidak gratis, bagaimana kita bawa cinta kita ke surga? Jadi, membawa diri sendiri saja ke surga itu mahal, apalagi bawa istri.
Hadirin, kelas bisnis atau first class Garuda Indo itu mahal apalagi kalau antum berangkat bareng istri. Nggak mungkin antum pangku-pangkuan itu nggak mungkin. “Bang, dua orang bang pangkuan,” kan nggak mungkin. Itu first class Garuda, kalau anda mau surga gratis, mustahil! Nabi mengatakan “ketahuilah, yang Allah tawarkan itu mahal, yang Allah tawarkan itu surga”. Bawa diri sendiri masuk surga aja setengah mati, apalagi bawa istri, bawa anak, iya kalau anaknya 1, kalau anaknya 17? Subhanallah. Kalau kita masuk ke dunia pernikahan nggak ada persiapan sama sekali, nggak ada belajar sama sekali, hanya mengatas namakan cinta, itu tipu daya iblis.

Source : youtube “Persiapan Diri Sebelum Menikah” 26Apr2016 (disimak 29okt2016)

Minggu, 06 November 2016

Zaky Ahmad di Islamic-Fest 2016


        Saat pertama kali saya datang ke Jogja saya keliling, saya pinjam motor dari orang yang punya kos dan saya nyasar. Saya berangkat dari kos jam 8 malam, balik ke kos lagi jam 10 malam. Dan setelah saya cek saya tadi keliling kemana aja, ternyata saya cuma keliling disitu-situ aja, jaraknya cuma 10km dari kos. Tapi yang saya dapatkan adalah orang yang nyasar, itu sebenarnya bukan nyasar, tapi dia sedang menemukan jalan yang baru. Tergantung dari masing2 orangnya. Karena yang perlu dipahami dari orang yang mengambil jalan, itu sebenarnya sedang menemukan jalan yang baru, apakah orang itu akan menandai jalan itu, atau pasrah aja “Yah, nyasar! Gimana dong.” terus telpon temen, “eh, aku lagi dijalan ini nih, ini kemana ya?” ya pada akhirnya kita nggak bisa move on. Karena apa yang kita temukan tidak kita tandai. Seharusnya kita menandai setiap apa yang kita temukan, seperti oh saya dulu SD begini, SMP begini, SMA begini, sehingga kita tau dimana titik balik kita. Jadi kita bisa menanggulanginya. Cari jalan! cari tempat! apa sih yang harus kita temukan, ya tempat-tempat yang menjadi tujuan orang. Tujuan orang pasti ada 2, yang satu baik, yang satu buruk.
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan Fujur (kefasikan) dan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (As-Syams:8-10)
Itulah hijrah secara fisik. Kalau hijrah secara hati, itu tidak bisa dijelaskan segamblang mungkin karena berhubungan dengan pengalaman masing-masing. Yang terpenting adalah Hijrah fisik itu harus dilakukan.
***
Diatas itu cuapnya Mas Zaky, sebenarnya masih panjang x lebar ^_^ pas banget denganku yang pagi ini nyasar, nemu jalan buntu, sendirian pula, gara2 gerbang UB pagi2 blm pada buka. Alhasil harus cari jalan lain, dan akhirnya setelah buru2 karena takut ketinggalan acara, yes, ketemu juga jalan yang benar. Tanpa GPS! xD

Alhamdulillah kalau kemarin hadir di event Islamic in Focus, hari ini ditakdirkan Allah hadir di @IslamicFestival yang diadain Forkim FIA UB, kalau Oktober itu bulan bahasa, kayaknya November ini bulan Islamic :) bertemu dengan pemateri2 inspiratif, salah satunya Mas Zaky (Mas? Eh dia lebih muda dari diriku) yang ternyata asyik dan lucu, dan Mbak Ayu Momalula (selama ini Cuma tau mereka dari medsos). Semoga bisa hadir di majelis ilmu yang lainnya. 

6 Nov 2016