Petualangan Antar Klan
Semangat pagi readers! Jam berapapun kalian membaca tulisan
ini, tetap semangat pagi ya. Lama nggak muncul semenjak postingan terakhir di
blog. Btw, kali ini aku mau membahas salah satu novel fantasi karya penulis
terkenal dalam negeri. Yups, Tere Liye yang beberapa tahun ini namanya semakin
dikenal diantara penulis-penulis Indonesia. Jadi, disini aku mau bahas buku ke
5 sampai 7 dari serial ‘Bumi’, sebelumnya aku udah pernah bikin resensi buku
ke-3nya yaitu ‘Matahari’ sekitar tahun 2016, bisa scroll kebawah.
Tere Liye dikenal sebagai seorang penulis buku. Yah, meski
ia pernah mengatakan menulis bukan pekerjaan utamanya, beliau juga aktif di
satu (saja) media sosial, yaitu Facebook. Ia tak segan menulis berbagai
aspirasi yang ada dipikirannya, baik nasehat, informasi maupun kritik. Karya-karyanya
cukup unik, aku terkesan karena beliau bisa menulis dengan genre berbeda-beda.
Penulis yang sosoknya jarang diketahui publik ini (beruntung saya sudah pernah
bertemu beliau) selalu memaparkan ide-idenya secara unik. Seperti ke-4 buku
sebelumnya, di buku-buku selanjutnya petualangan tiga orang sahabat berlanjut.
Buku fantasi yang sebut saja kategori lokal ini, menurutku
nggak kalah menarik dari buku-buku terjemahan. Terlebih, buku karya Tere Liye
telah banyak terjual beberapa kali cetakan, bestseller pula. Buku-buku Tere
Liye sebagian besar dicetak oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama, aku kurang
tau apakah penerbit seperti Mahaka dan lainnya masih mencetak bukunya. Fyi,
kalian bisa menemukan bukunya di Toko Buku besar seperti Gramedia, Togamas,
website resmi dan lainnya (beli yang Ori ya, atau lebih baik pinjam daripada
beli bajakan *lah promo) enggak, saya juga belinya pakai uang pribadi. Bagiku,
membeli buku Ori, sama dengan menghargai hasil karya orang lain.
Sebenarnya aku udah baca
buku ‘Komet’ dari tahun lalu, jadi sedikit review lagi. Seperti buku-buku
sebelumnya Tere Liye selalu memunculkan tokoh-tokoh baru, cerita-cerita baru
yang nggak kalah seru dan lucu, ditambah beliau selalu bikin setting tempat
yang keren-keren. Teman-teman yang biasa baca bukunya mungkin genre roman
ataupun sejarah, pasti terkesan dengan tempat-tempat yang digambarkan Tere
Liye.
Well, kayaknya kalimat pembuka terlalu panjang kali lebar,
selanjutnya aku bakalan melampirkan sinopsis dan membahas isinya. Peringatan!!
Bahasan selanjutnya mengandung spoiler, jadi tentukan apakah kalian akan lanjut
membaca atau berhenti sampai disini.
~~~
SINOPSIS
Ceroz dan Batozar
Awalnya kami hanya mengikuti karyawisata biasa seperti
murid-murid sekolah lain. Hingga Ali,
dengan kegeniusan dan keisengannya, memutuskan menyelidiki sebuah ruang
kuno. Kami tiba di bagian dunia pararel
lainnya, menemui petarung kuat, mendapat kekuatan baru serta teknik-teknik
menakjubkan. Dunia pararel ternyata sangat luas, dengan begitu banyak orang
hebat di dalamnya.
Kisah ini tentang petualangan tiga sahabat. Raib bisa menghilang. Seli bisa mengeluarkan petir. Dan Ali bisa
melakukan apa saja.
Buku ke-4,5, dari serial “BUMI”
Komet
Setelah “musuh besar” kami lolos, dunia paralel dalam
situasi genting. Hanya soal waktu, pertempuran besar akan terjadi. Bagaimana
jika ribuan petarung yang bisa menghilang, mengeluarkan petir, termasuk
teknologi maju lainnya muncul di permukaan Bumi? Tidak ada yang bisa
membayangkan kekacauan yang akan terjadi. Situasi menjadi lebih rumit lagi saat
Ali, pada detik terakhir, melompat ke portal menuju Klan Komet. Kami bertiga
tersesat di klan asing untuk mencari pusaka paling hebat di dunia paralel.
Buku ini berkisah tentang petualangan tiga sahabat. Raib
bisa menghilang. Seli bisa mengeluarkan petir. Dan Ali bisa melakukan apa saja.
Buku ini juga berkisah tentang persahabatan yang mengharukan, pengorbanan yang
tulus, keberanian, dan selalu berbuat baik. Karena sejatinya, itulah kekuatan
terbesar di dunia paralel.
Komet Minor
Pertarungan melawan Si Tanpa Mahkota akan berakhir di sini.
Siapapun yang menang, semua berakhir di sini, di klan Komet Minor, tempat
aliansi Para Pemburu pernah dibentuk, dan pusaka hebat pernah diciptakan.
Dalam saga terakhir melawan Si Tanpa Mahkota, aku, Seli dan
Ali menemukan teman seperjalanan yang hebat, yang bersama-sama melewati
berbagai rintangan. Memahami banyak hal, berlatih teknik baru, dan bertarung
bersama-sama. Inilah kisah kami. Tentang persahabatan sejati. Tentang
pengorbanan. Tentang ambisi. Tentang memaafkan. Namaku Raib, dan aku bisa
menghilang.
~~~
ISI BUKU
Ceroz dan Batozar
Buku kali ini punya dua versi cerita. Kisah pertama mengisahkan tentang
petualangan Raib, Seli dan Ali ketika mereka pergi study tour dengan
teman-teman sekolahnya ke sebuah bangunan kuno bersejarah.
Awalnya study tour berjalan seperti study tour pada umumnya,
Ali saja sebenarnya tidak ingin ikut. Tapi, dimana ada mereka bertiga, selalu
saja muncul fenomena tak terduga. Sensor dunia pararel yang dibuat Ali
menunjukkan tanda adanya aktivitas dari dunia pararel. Bukan Ali namanya jika
tidak penasaran dan mencari tau apa yang terjadi. Raib dan Seli yang bersikeras
tidak mau ikut, lama-lama mengikuti ajakan Ali.
Ali memutuskan memanggil kapsul Ily untuk mencari tau aktivitas
dunia pararel yang dideteksi alat pendeteksinya. Ketiga remaja itu pun
memulai petualangan baru mereka. Seperti di buku-buku sebelumnya, kali ini Tere
Liye juga menciptakan karakter dan tempat baru yang unik dengan ide yang
kreatif.
Petualangan kali ini cukup membuat Raib dan Seli khawatir
karena mereka kabur di tengah-tengah tour keliling bangunan kuno, ditambah
mereka tidak mendapatkan ijin untuk menjelajah dari siapapun.
Cerita kali ini lagi-lagi menggambarkan sosok Ali yang
jenius, ia memecahkan banyak misteri termasuk siapa sebenarnya sosok
Ngglanggeran dan Ngglanggeram. Persahabatan mereka juga di uji ketika Ali
megetahui cara untuk keluar dari ruang yang dilapisi selaput pelindung, dimana
siapa saja yang ada didalamnya, tidak akan pernah bisa keluar. Ali tau
bagaimana cara mengendalikan monster Ceroz, tapi itu juga berarti ia harus rela
tetap tinggal demi mengeluarkan teman-temannya termasuk si kembar.
Kisah lain di Buku ini menceritakan awal mula Raib dan
kawan-kawan bertemu teman baru yang tidak pernah mereka duga. Sosoknya besar,
dengan mata asimetris dan wajah mengerikan, membuat mereka berusaha untuk
mengalahkannya.
Cerita kali ini juga tak kalah pelik, dimana Raib bersikeras
untuk tetap tinggal di tempat penyekapan, Seli dan Ali tidak berhasil merayunya
untuk pulang. Tujuan Raib satu, ingin membantu Batozar si Penjagal melihat masa
lalu yang hilang dalam ingatannya setelah 100 tahun dipenjara. Persahabatan
mereka tidak rapuh sedikitpun, Seli dan Ali memutuskan untuk tetap tinggal.
Sebagian besar orang lebih sering menilai orang lain
berdasarkan rupa, kali ini pun Raib dan sahabatnya berusaha memperjuangkan
fakta yang sebenarnya terjadi, bahwa Batozar tidak seperti yang selama ini
orang-orang pikirkan. Kita dapat banyak memetik pesan dalam setiap cerita,
tentang kepercayaan, penilaian fisik, kesabaran dan pemecahan masalah.
Petualangan di Pulau Hari-Hari
Raib, seorang anak perempuan berkemampuan bisa menghilang,
telah banyak berubah, saat ini ia punya kekuatan lainnya termasuk kekuatan
penyembuh, pun dengan dua sahabatnya Ali dan Seli, keduanya juga semakin
bertambah kuat dengan kekuatannya masing-masing, Ali dengan kekuatan beruangnya
dan Seli dengan tangan petirnya.
Kisah kali ini berawal dari Ali, si anak yang dikenal pemalas
dikelas, ia sudah beberapa hari tidak hadir dalam pelajaran. Raib dan Seli
menaruh curiga kenapa temannya tak kunjung datang ke sekolah. Hingga akhirnya
mereka memutuskan pergi mengunjungi kediaman Ali.
Ali mengungkapkan bahwa dunia pararel memiliki Klan lainnya,
yaitu Klan Komet yang jarang diketahui Klan manapun. Setelah mengetahui hal
itu, ia mengirim pesan pada Av, tidak lama kemudian Ali mendapat balasan dari
Av, mereka bertiga diundang untuk datang ke Klan Matahari, tepatnya di Stadion
tempat dimana mereka sebelumnya pernah mengikuti kompetisi mencari bunga
matahari pertama terbit, kisah ini diceritakan di kisah sebelumnya . Setibanya
disana, mereka bertemu disuatu ruangan, para petinggi masing-masing Klan telah
datang terkecuali Klan Bumi. Buku kali ini juga menyimpan banyak misteri yang
membuat banyak orang memutuskan bertemu, dimana dikisahkan terdapat benda
pusaka terhebat yang diramalkan akan dicari oleh Si Tanpa Mahkota.
Sembari kompetisi pencarian bunga matahari pertama tumbuh tengah
berlangsung, Si Tanpa Mahkota muncul di tengah-tengah kompetisi, seluruh
penonton mulai berhamburan tak berarah. Faar, Av dan lainnya segera mengambil
tindakan dengan mengevakuasi penonton, sebagian yang lain bersiap menyerang Si
Tanpa Mahkota dan para pasukan Tamus. Bunga matahari memiliki kekuatan untuk
membawa orang yang memegangnya menuju tempat yang diinginkan.
Si Tanpa Mahkota terus bergerak menuju bunga matahari, pertarungan
sengit sempat terjadi sampai akhirnya Si Tanpa Mahkota berhasil mencabut bunga matahari
pertama dan membuka portal menuju Klan Komet. Reflek, Ali ikut masuk kedalam
portal, disusul Raib dan Seli yang juga tidak menyangka akan mengikuti jejak
temannya yang paling seenaknya itu. Ketiga orang sahabat itu tiba di sebuah
pulau yang kebetulan sedang terjadi badai hebat. Mereka tidak tau ada dimana,
maupun di Klan mana, ditambah jejak Si Tanpa Mahkota tidak terlihat, sepertinya
terpisah dalam portal.
Petualangan tiga sahabat berlanjut, kali ini Tere Liye
membuat setting tempat yang lagi-lagi unik. Mereka sampai di sebuah pulau tak
berpenghuni, hingga sebuah suara muncul, ketiga sahabat itu menoleh ke arah
suara, sesosok laki-laki paruh baya muncul dari kejauhan, ia mengundang mereka
untuk datang ke rumahnya. Benar saja mereka tak menemukan apapun, perkampungan
itu berada jauh dibawah tanah. Lelaki yang pada akhirnya dipanggil Paman Kay
itu menceritakan bahwa mereka saat ini sedang berada di Pulau Hari Senin,
perkampungan dibangun dibawah tanah untuk mencegah amukan badai hebat di
permukaan tanah.
Raib, Seli dan Ali memutuskan untuk berangkat melanjutkan
perjalanan, Paman Kay menyarankan mereka untuk menuju Pulau Hari Selasa.
Semenjak sampai di tempat asing itu, mereka tau sesuatu yang lebih besar
didepan sana telah menanti, darisana hal-hal aneh mulai muncul.
Berbeda dari perjalanan Raib, Seli dan Ali sebelumnya, kali
ini mereka mendapat teman bertualang baru yaitu Max.
Setibanya di Pulau Hari Selasa, mereka mulai melihat hal-hal aneh disana.
Singkat cerita, mereka dan penduduk setempat berkumpul di aula Kota untuk
membahas permasalahan Kota. Setelah berbagai permasalahan disampaikan,
disanalah awal dari keterlibatan ketiga sahabat serta Max, memecahkan misteri
hilangnya boneka milik seorang gadis kecil, yang terus menyampaikan masalahnya
tersebut setiap pertemuan, tapi tak ada seorangpun yang peduli.
Mereka memulai kembali petualangannya dengan bertemu para
hewan bintang laut yang lucu dan lincah. Kisahnya semakin seru, aku sarankan
kalian segera membaca petualangan kali ini. Perjalanan mereka terus berlanjut, seseorang
menyarankan agar mereka melanjutkan perjalanan menuju Pulau Hari Rabu. Penduduk Pulau Hari Rabu punya masalah resiko gagal panen, disana mereka
kembali bergabung memecahkan masalah tersebut. Singkat cerita, petani yang
mereka temui tau tujuan mereka adalah pulau dengan tumbuhan aneh, tak ada yang tau
dimana pulau tersebut berada dan ia pun membimbing mereka untuk melanjutkan
perjalanan menuju Pulau Hari Jumat. Kisah baru pun dimulai, ada banyak hal aneh
yang mereka temui dan membuat keadaan semakin membingungkan.
Selama perjalanan, Raib, Seli maupun Ali sebenarnya
penasaran dimanakah Klan Komet berada dan kemanakah Si Tanpa Mahkota saat ini?
Apakah Si Tanpa Mahkota tersebut telah sampai di Klan Komet? Mereka hanya bisa
berusaha mengejarnya dari pulau ke pulau. Cerita kali ini penuh dengan misteri
dan tebak-tebakan oleh pembaca versus penulis.
Sesampainya di Pulau Hari Sabtu, portal menuju pulau dengan
tumbuhan aneh terbuka, tapi ada masalah baru yang dihadapai. Semakin menarik intrik dari
kisah petualangan Raib, Seli, Ali dan Max. Bagaimana cara tiga sahabat dan Max lolos
dari Pulau hari-hari? Siapa sebenarnya orang bernama Kay? Tere Liye selalu
berhasil membuat pembaca semakin penasaran. Ia juga mendeskripsikan
tempat-tempat baru dengan sangat apik dan unik, hingga para pembaca tertantang
membangun imajinasinya masing-masing di kepala.
Buku yang menarik untuk dibaca para remaja, katanya “tanda
bahwa seseorang itu cerdas bukanlah pengetahuannya, melainkan imajinasinya”,
salah satu kutipan dari ilmuwan ternama, Albert Einstein.
Klan yang Berpindah-pindah
Petualangan tiga sahabat yaitu Raib,
Seli dan Ali berlanjut di buku berikutnya berjudul ‘Komet Minor’. Misi
pencarian pusaka terhebat ternyata tak semudah yang direncanakan.
Tere Liye kali ini menceritakan
tentang kebohongan atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Raib, Seli dan
Ali kepada Max. Max yang diceritakan menemani tiga sahabat berlayar dari pulau
ke pulau, telah dipercaya untuk ikut serta menjelajah bersama mereka.
Kekecewaan yang teramat besar dirasakan ketika Max menunjukkan sosok aslinya,
ia tak lain ialah si Tanpa Mahkota yang selama ini menyamar sebagai seorang
anak yang hobi berlayar.
Setibanya di Pulau Hari Minggu, mereka bernasib malang,
terombang-ambing di tengah pulau, dengan ikan raksasa yang siap melahap mereka
bulat-bulat. Kemudian, ditengah kekecawaan mereka yang mendalam dan kegelisahan
mereka menghadapi ikan raksasa, sesosok bertubuh besar dan berwajah menyeramkan
muncul, ia dengan sigap menangkap Raib, Seli dan Ali, menyelamatkan mereka dari
bahaya yang mengancam. Yups, petualangan kali ini pun tak kalah seru, Tere Liye
memunculkan tokoh yang sebelumnya telah dulu muncul di buku sebelumnya.
Batozar, yang juga seorang petualang dunia pararel muncul dari cermin ajaib
yang dimiliki Ali.
Batozar yang digambarkan seorang petualang tangguh bertubuh
besar dan berwajah menyeramkan, kali ini menemani petualangan ketiga sahabat.
Ia menjadi pengintai yang berpengalaman dan banyak membantu mereka, termasuk
mencegah mereka makan tumbuhan dan air beracun, sampai mengajarkan mereka
teknik Perfettu yang dikuasainya. Sembari berlatih teknik baru, tantangan lain
datang, ribuan cacing raksasa membuat mereka terperangah. Cerita kali ini
mengajarkan tentang kepedulian terhadap seorang teman yang tertawan salah satu
cacing, juga kesabaran, dimana Ali mendapat tugas dari Batozar yang tak
berkesudahan.
Cerita berlanjut dengan bertemunya mereka dengan sebuah Kota
yang berpindah-pindah. Hal tersebut menguak fakta baru bagaimana cara hidup
penduduk Klan Komet Minor. Tere Liye lagi-lagi membuat pembaca semakin gemas
dengan ketegangan yang dirasakan Raib dan Ali karena melihat temannya tengah
sekarat. Efek dari gigitan cacing ditubuh Seli ternyata belum sepenuhnya hilang.
Berbagai rintangan di buku kali ini juga tak kalah seru,
seperti saat si Tanpa Mahkota terus mengikuti kemanapun mereka pergi demi
mendapatkan informasi letak pusaka terhebat. Mereka juga bertemu dengan aliansi
para pemburu yang kabarnya telah hidup nyaman ditempatnya masing-masing. Terpisahnya
pusaka terhebat menjadi tiga bagian memaksa mereka untuk terus mencari sebelum
didahului si Tanpa Mahkota. Tapi bukan si Tanpa Mahkota namanya jika tidak
punya muslihat untuk mencari pusaka lebih cepat dari Raib dan kawan-kawan.
Bersama dengan Batozar, Raib dan kedua sahabatnya berjuang
merebut pusaka dari si Tanpa Mahkota. Hingga akhirnya pertarungan memperebutkan
pusaka berlangsung sengit. Serial melawan si Tanpa Mahkota ini berakhir dengan
menarik dan banyak hal tak terduga, membacanya seperti sedang menikmati buku
atau film mancanegara. Jangan lewatkan pula di akhir cerita pertarungan mereka
demi pusaka terhebat juga melibatkan aliansi para pemburu generasi lama.
~~~
Well, that’s my review. Kekurangan
dari novel ini menurutku nama-nama karakter yang kadang agak susak dihafalkan,
kemudian ada kata-kata mengganggu seperti ‘kudet’ ‘galau’ ‘Tere Liye’ ya tapi
kan suka-suka yang bikin cerita ya hehe. Kelebihan dari buku ini banyak benang
merah yang misterius, memaksa pembaca berpikir kembali ke buku-buku sebelumnya,
mengingat lagi kisah yang sebelumnya. Ada banyak tempat dengan setting yang
keren dan karakter menarik. Rekomendasi sekali untuk para remaja, biar waktunya
nggak terbuang percuma, baca-bacalah buku, meskipun fiksi tapi menambah imajinasi.
~~~
“Ketahuilah, bukan teknik bertarung,
bukan menghancurkan gunung-gunung kekuatan terbaik dunia pararel, melainkan
persahabatan. Selalu berusaha menjadi orang yang baik dan berani.” Si Kembar
Ceroz – Ceroz dan Batozar
“Dunia ini selalu memiliki dua sisi.
Jahat, baik. Hitam, putih. Saling melengkapi.” Petani Kay - Komet
“Ketahuilah, setiap kali sebuah
cahaya bersinar sangat terang, maka bayangan yang dibuatnya sangat gelap.
Sebaliknya, saat sesuatu sangat gelap, maka dibutuhkan cahaya terang untuk
melewatinya. Keseimbangan.” Petani Kay - Komet
“Ketahuilah, dalam hidup ini, kadang
kita melakukan sembilan puluh sembilan kebaikan, lantas tidak sengaja melakukan
satu keburukan. Kita kadang lebih fokus pada satu keburukan tersebut, lupa
betapa banyak yang telah kita lakukan.” Tuan Dokter – Komet
“Di dunia ini ada banyak hal yang
kita lihat tidak seperti yang kita kenal. Aku bisa saja membantu kalian
menyingkap rahasia, topeng, kebohongan di ruangan ini misalnya, tapi membiarkan
kalian memahaminya secara langsung akan lebih bijak”. Paman Kay – Komet
“Pemburu yang baik adalah yang bisa
mengetahui kelebihan dan kelemahannya. Melatih kelebihannya, sekaligus
mengatasi kelemahannya.” Arci – Komet Minor
“Bertahan selama mungkin. Tidak
masalah kita kalah satu dua pertarungan, atau malah kalah berkali-kali tapi
pastikan kitalah yang tetap berdiri tegak diakhir semua kisah.” Batozar – Komet
Minor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar