Minggu, 01 Juni 2014

FIFTEEN FanFiction Part 2 of 2


FIFTEEN by Taylor Swift
FanFiction Story
Sekitar seminggu kemudian saat kami asyik berjalan bersama, karena kami jarang pulang bareng aku bertanya pada Abby “apakah kau benar- benar menyukai Philip?” aku penasaran,
“tentu, tentu aku suka dia” kata Abby,
“nanti aku mau ke toko buku, kau ikut?” tanyaku,
“maaf aku tak bisa, mungkin besok” jawab Abby,
“memangnya kau mau kemana Abby?” tanyaku,
“maaf hari ini aku tak bisa pulang bersamamu, hari ini Philip membawa mobil dan mengajakku kencan” kata Abby, oh, sudah kuduga inikan malam minggu, aku senang dia bahagia, tapi tetap saja Abby-kan baru kenal Philip,
“it’s okay, aku mengerti, selamat ya dan hati- hati” aku melempar senyum padanya dan memeluknya.
“thanks Tay, aku pergi dulu” kata Abby, sambil lalu.
Pada sore harinya, saat aku pulang dari belanja, tanpa sengaja aku bertemu dengan Ibu Abby, rumah Abby memang tak jauh dari rumahku, aku selalu melewatinya.
“Hey Tay, apakah kau tau kemana Abby? Dia belum pulang, aku heran biasanya dia pulang bersamamu” katanya, aku bingung mau jawab apa, aku tak pandai berbohong,
“oh Abby bilang padaku dia akan pergi jalan- jalan, mungkin dia akan pulang sebentar lagi” jawabku,
“oh ok, thanks Tay” wajahnya masih khawatir
“aku pergi dulu” kataku, sesampainya dirumah, aku bereskan barang belanjaku, aku pergi kekamar dan menghempaskan tubuh ke tempat tidur, aku penasaran kemana Abby pergi. Sekitar jam 8 malam, aku menelepon Abby.

Sekitar jam 8 malam, aku menelepon Abby. “hey Tay, ada apa?” tanyanya,
“hey Abby, kau sudah pulang?” kataku,
“belum, hey Tay btw, kami sedang makan malam, tapi aku pamit ke toilet sekarang, dia sangat menyenangkan, aku bersumpah akan menerima lamarannya jika dia ingin menikahiku” dia terdengar ceria,
“wah aku ikut senang mendengarnya, tapi kau harus cepat pulang, karena aku bertemu ibumu dan dia mengkhawatirkanmu” dia diam sejenak ,aku tak tau apa yang ia pikirkan,
“oh tentu Tay, sudah dulu ya see you tomorrow” katanya,
“see you”. 2jam aku memikirkan Abby sambil mengerjakan pe’er. Tok tok tok
“hey sweety, kau belum tidur?” kata Daddy setelah membuka pintu,
“oh aku baru sadar sekarang jam10, ok Dad aku tidur, g’night dad” kataku sambil tersenyum, aku benar- benar lupa waktu,
“night sweety” kata daddy sambil menutup pintu.
Pada hari minggu pagi, saat semua orang dirumahku masih tidur, ada seseorang mengetuk pintu. “Tay, tolong bukakan pintu”aku tau itu suara Abby, tapi kenapa pagi- pagi begini dia kerumah,
“Hey Abby apa yang…” dia langsung memelukku dengan air mata mengalir dipipinya, dia menangis. Aku tak tau apa yang terjadi. Lama kubiarkan dia diam sambil memelukku, kami sedang duduk didepan rumah.
“hey Abby apa yang terjadi?” tanyaku,
“Philip…” dia masih terisak.
“kenapa dia? Apa dia berbuat hal yang tak baik padamu?”aku sangat khawatir, sulit menebaknya,
“awalnya aku berciuman biasa dengannya di dalam mobil” katanya, aku membelainya terus,
“lalu?” tanyaku.
“dia akan menciumku lagi tapi aku tak mau, lalu aku menjauhinya” kata Abby, aku kaget dasar pria itu memang sedikit mencurigakan dari wajahnya, aku terus membelai punggung Abby dalam pelukan.
“aku tak tau harus membencinya atau tidak, tapi sesaat aku takut dia membenciku” kata Abby.

“oh Abbey aku ikut sedih mendengarnya, sebaiknya kau tak berhubungan dengan dia lagi” kataku. Aku terus berkata padanya bahwa kami masih  15tahun jadi emosi kami masih labil, kami belum mengenal diri kami sepenuhnya. Abby mudah mempercayai orang,
“kita harus hati- hati sebelum kita terlalu jauh dalam masalah” kataku,
“ya, kurasa ini memberiku pelajaran bahwa perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan orang baru” kata Abby. Kami terdiam lama, aku teringat ketika awalnya Abby tidak dapat menyembunyikan rasa groginya pada Philip waktu mereka saling menyapa, Abby benar- benar hampir kehilangan napas. Dan ketika aku mendengar bahwa namanya adalah ‘Philip’ aku teringat pangeran dalam dongeng ‘Sleeping Beauty’ , oh tak kusangka jaman sekarang masih ada orang yang meniru nama pangeran dalam dongeng, faktanya dia tak seperti pangeran, tidak sama sekali. Hari itu, kami menghabiskan waktu dengan membuat kue, itu membuatnya sedikit lupa dengan masalahnya. Aku juga belajar bahwa aku juga harus hati- hati pada semua orang, termasuk William, aku meringis sendiri.
“kau tau Abby, menurutku, orang yang benar- benar menyayangi kita, adalah orang yang menjaga harga diri kita, tanpa melukai hati kita sedikitpun, dan walaupun tampangnya seperti pangeran sekalipun, kita harus tetap hati- hati” kataku, Abby setuju padaku. Seminggu kemudian, ada kerumunan ramai di sekolah, aku dan Abbey melihat kerumunan itu, yang terjadi adalah Philip ditampar oleh seorang wanita di tengah umum, dia juga di maki- maki oleh 3orang murid pria, yang aku yakin adalah teman- teman dari wanita itu, pasti Philip juga melakukan hal yang sama pada wanita itu seperti pada Abby. Itu akan membuat murid- murid sekolah menjadikannya hot news . Kami baru sadar, cewek itu adalah salah satu dari cewek- cewek kelas kami yang pernah dimarahi guru masalah make- up dikelas. Kami berdua segera pergi kekelas setelah seorang guru menghampiri kerumunan itu. “aku janji tak akan sembarangan lagi Tay” kata Abby,
“ya, aku setuju denganmu” kataku, kami sama- sama tertawa sepanjang jalan kekelas. :D

2 komentar: