Saat pertama kali saya datang ke Jogja saya keliling, saya
pinjam motor dari orang yang punya kos dan saya nyasar. Saya berangkat dari kos
jam 8 malam, balik ke kos lagi jam 10 malam. Dan setelah saya cek saya tadi
keliling kemana aja, ternyata saya cuma keliling disitu-situ aja, jaraknya cuma
10km dari kos. Tapi yang saya dapatkan adalah orang yang nyasar, itu sebenarnya
bukan nyasar, tapi dia sedang menemukan jalan yang baru. Tergantung dari
masing2 orangnya. Karena yang perlu dipahami dari orang yang mengambil jalan,
itu sebenarnya sedang menemukan jalan yang baru, apakah orang itu akan menandai
jalan itu, atau pasrah aja “Yah, nyasar! Gimana dong.” terus telpon temen, “eh,
aku lagi dijalan ini nih, ini kemana ya?” ya pada akhirnya kita nggak bisa move
on. Karena apa yang kita temukan tidak kita tandai. Seharusnya kita menandai
setiap apa yang kita temukan, seperti oh saya dulu SD begini, SMP begini, SMA
begini, sehingga kita tau dimana titik balik kita. Jadi kita bisa
menanggulanginya. Cari jalan! cari tempat! apa sih yang harus kita temukan, ya
tempat-tempat yang menjadi tujuan orang. Tujuan orang pasti ada 2, yang satu
baik, yang satu buruk.
“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan Fujur
(kefasikan) dan ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa
itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (As-Syams:8-10)
Itulah hijrah secara fisik. Kalau hijrah secara hati, itu
tidak bisa dijelaskan segamblang mungkin karena berhubungan dengan pengalaman
masing-masing. Yang terpenting adalah Hijrah fisik itu harus dilakukan.
***
Diatas itu cuapnya Mas Zaky, sebenarnya masih panjang x lebar ^_^ pas banget denganku yang pagi
ini nyasar, nemu jalan buntu, sendirian pula, gara2 gerbang UB pagi2 blm pada
buka. Alhasil harus cari jalan lain, dan akhirnya setelah buru2 karena takut
ketinggalan acara, yes, ketemu juga jalan yang benar. Tanpa GPS! xD
Alhamdulillah kalau kemarin hadir di event Islamic in Focus,
hari ini ditakdirkan Allah hadir di @IslamicFestival yang diadain Forkim FIA UB, kalau Oktober itu bulan
bahasa, kayaknya November ini bulan Islamic :) bertemu dengan pemateri2 inspiratif, salah satunya Mas Zaky (Mas? Eh dia lebih
muda dari diriku) yang ternyata asyik dan lucu, dan Mbak Ayu Momalula (selama
ini Cuma tau mereka dari medsos). Semoga bisa hadir di majelis ilmu yang
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar